Tuesday, June 29, 2010

DVDs

What a movie! Udah lama nih gak nonton film yang memutar otak kayak gini. Dari awal cerita penonton 'diperdaya' oleh cerita yang seolah-olah nyata namun ternyata hanya khayalan. Aku juga menyukai endingnya yang agak menggantung. Tapi sebenarnya sampai sekarang masih kepikiran tentang beberapa adegan yang kurasa agak membingungkan. Film ini beneran bagus deh. I like it. Tapi sayang banget, kenapa di jaman yang udah super canggih seperti sekarang, di film Hollywood yang bagus seperti Shutter Island ini efek layar hijaunya masih terlihat?!? Di antaranya saat Teddy dan Chuck berlayar menuju Shutter Island dan saat Teddy berkendara bersama si sipir RS di tengah hutan. Uhh...pemandangan yang cukup mengganggu. But the movie was great. Leonardo DiCaprio selalu bermain bagus di film-film bagus. Love it! And I can't wait for his upcoming movie, INCEPTION. :)

Satu lagi film produksi Diney yang layak untuk ditonton namun tidak sayang untuk dilewatkan. Hehe. Aku sebenarnya gak terlalu suka sama cerita asli dari dongeng ini sih (The Frog Prince)... Tapi berhubung di rumah lagi ada DVD-nya (baca: bajakan), ya kutonton lah. Hehehe... Ceritanya memang dibuat agak berbeda dengan versi aslinya, tapi tetap saja, yang namanya film animasi pasti tetap mudah ditebak endingnya. Dan selalu diakhiri dengan kalimat, "And they live happilly ever after...". So cliche. Such a boring. :P

Ini salah satu film action comedy yang kutunggu pemutarannya di bioskop Semarang, tapi ternyata tidak. Kupikir film ini beneran sekedar action comedy tentang cowok cupu yang terobsesi untuk menjadi superhero lantas menamai dirinya 'Kick Ass'. Tapi seiring dengan kemunculan Big Daddy dan Hit Girl yang menolongnya demi pembalasan dendam pribadi, filmnya kok jadi makin sadis yah...?!? Hit Girl yang notabene seorang gadis kecil menjadi seorang superhero yang main bacok, tembak, tusuk, lempar pisau, dll. Seram! This is so unexpected. And I think I don't like it.
Oh ya, karena DVD ini ditengarai sebagai DVD bajakan, maka meskipun kualitas gambarnya sudah sama dengan bioskop, tapi terjemahannya payah.

Film ini sejujurnya bikin sisi religiusku gak habis pikir. Bagaimana tidak jika Angel Gabriel yang merupakan malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu digambarkan sebagai malaikat pembunuh yang membawa banyak senjata dan monster untuk menunaikan misi membunuh seorang bayi yang diyakini sebagai umat penyelamat. Berbeda dengan Angel Michael yang di kitab lain merupakan panglima perang (meskipun di kitab agama saya Michael merupakan malaikat pembawa rezeki). He got sword and weapons. Jadi sah-sah saja kalau Michael banyak bertempur di sini. Mungkin diriku tidaklah terlalu religius, tapi aku selalu gusar terhadap penyelewengan karakter agamis seperti ini. Di sisi lain, menurutku film ini sejenis dengan Zombieland dan beberapa film lain yang sudah tak dapat kuingat judulnya. Di mana manusia-manusia yang masih normal harus berjuang hidupmelawan monster-monster kanibal. Bedanya buruan para kanibal ini sebenarnya hanya satu, yaitu si bayi penyelamat. Overall filmnya biasa saja. Gak sebagus pas aku nonton trailernya di bioskop beberapa waktu sebelumnya.

Aku tidak mendapatkan apa-apa dari film ini. Menurutku film ini gak ada bedanya sama film-film perang lainnya. Biasa saja. Bahkan pesona Matt Damon di trilogi The Bourne Identity sudah tak bersisa untuk dapat mengangkat cerita film satu ini. Kurang memuaskan.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

No comments: