Sore ini aku baru saja terbangun dari tidur siangku dan dengan posisi masih berbaring di tempat tidur, aku teringat kembali pada kejadian beberapa bulan silam. Aku lupa apakah aku sudah pernah menulis tentang ini atau belum, tapi itu tidak penting sekalipun memang sudah. Aku tetap ingin menuliskannya.
6 Oktober 2008 hanya beberapa hari setelah Lebaran. Waktu itu aku pergi bersama seseorang. Tiap kali bertemu dia selalu tersenyum padaku. Tapi waktu itu terasa lain, tanpa senyum, tanpa sapaan hangat. Aku merasa dia benar-benar lain waktu itu. Seperti orang asing yang tidak kukenal atau bahkan mengenalku. Bermacam pikiran berkecamuk dalam benakku membuatku tak sedikitpun tersenyum padanya. Lalu dia pun bertanya, "Kenapa sih cemberut aja dari tadi?". Aku merasa dia seolah cuma berbasa-basi dan aku pun hanya menjawab, "Gak apa-apa" dan terus cemberut. Hari itu dia benar-benar lain dan aku cuma bisa diam. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk pergi nonton. Ketika itu sedang diputar Laskar Pelangi dan karena kehabisan tiket, kami memutuskan untuk menonton Cinta Lokasi. Sembari menunggu pintu teater di buka, kami duduk bersebalahan di depan pintu teater 1 dalam diam. Sampai akhirnya dia memecah keheningan (yang untukku lebih mirip petir di siang hari bolong) dengan mengatakan, "Kita tidak bisa seperti dulu lagi". Aku tak bisa berkata apa-apa, hanya diam sambil memalingkan muka darinya. Aku mencoba menahan air mataku supaya tidak jatuh sambil berkata dalam hati, "Here it is. Aku sudah tahu dan aku rasa aku tahu apa penyebabnya". Kendati sudah tahu sebabnya, aku tetap bertanya padanya. Lalu dia pun menjawab, "Aku menyukai orang lain". Tepat seperti dugaanku.
Kejadian itu sudah lama berlalu tapi masih bisa membuatku menangis tiap kali teringat. Meskipun saat ini kami masih berteman dengan cukup baik dan meskipun aku sudah bersama dengan yang lain...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment