Hal-hal di atas membuka mataku tentang betapa beratnya hidup ini. Betapa beratnya hidup sebagai mereka. Aku yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tapi mempunyai pekerjaan yang alhamdulillah bagus ini terkadang jadi malu sendiri karena aku sering sekali membuang-buang uang buat hal-hal yang kurang penting. Uang yang bagi mereka ini sangat berharga. Bisa dipakai untuk makan satu keluarga, bisa dipakai buat membiayai sekolah anak-anak mereka. Tapi apa yang kulakukan? Bahkan uang yang aku pun sadar begitu sulit kudapatkan ini kubuang-buang begitu saja. Demi menuruti gaya hidupku yang boros ini.
Berkat 'mendengar' secara langsung keluh kesah para sopir angkutan umum ini, aku jadi terinspirasi untuk merubah gaya hidup. Mulai sekarang alangkah baiknya mulai belajar hidup sederhana. Dan berhemat. Dan menabung. Demi masa depan. Demi keluarga, demi anak cucu di masa mendatang. Aku gak mau mereka berakhir di jalanan. Apalagi kondisi negara masih sulit. Harus pandai-pandai mengatur keuangan. Dan semua itu berawal dari gaya hidup diri sendiri. Jadi, mari mulai dari sekarang. Yuk teman-teman, mari kita ambil pelajaran dari para sopir angkutan umum itu. Mari mulai belajar hidup prihatin.
Sent using a Sony Ericsson mobile phone
No comments:
Post a Comment