Tak kusangka sebelumnya jika film yang dirilis bertepatan pada momen Hari Ayah ini bisa begitu manis. Gru yang jahat berubah jadi baik setelah mengadopsi tiga gadis kecil dari Ms. Hattie's Girls House, Margo, Edeth, dan Agnes. Sebagai seorang penjahat kawakan, Gru sendiri bukan tokoh yang mengesankan sih, tapi baju astronot pink-nya sangat mengesankan! Haha... Dan antek-anteknya, The Minions, meskipun bentuknya aneh tapi mereka lucu-lucu banget! Papoy!!! Film ini gak salah lagi memang cocok banget diputar pas Hari Ayah (udah lewat sih sebenarnya). Sweet! Another a-must-see movie. Oh ya, kualitas 3D-nya juga bagusan dibanding Toy Story 3 kemarin. Yang ini 'lebih berasa'm gak rugi deh nontonnya. So, happy watching and... Happy Father's Day!
Well, aku cukup terhibur oleh si Alan yang bodoh (dalam arti yang sebenarnya). Berkat kebodohannya, ia telah berhasil mendatangkan masalah bagi dirinya dan ketiga sahabatnya, Phil, Stu, dan Doug. Satu hari yang harusnya bisa mereka pakai untuk bersenang-senang merayakan pesta bujang Doug di Vegas, jadi berantakan gara-gara Alan mencampur ekstasi pada minuman mereka berempat. Akhir pekan mereka makin berantakn ketika mereka terbangun dari tidur dan mendapati Doug hilang. Cerita jadi makin rumit saat mereka berusaha menelusuri jejak Doug. Mereka malah jadi terlibat dengan mafia China dan menemukan fakta bahwa Stu yang berencana menikahi tunangannya ternyata 'tidak sengaja' telah menikahi seorang penari striptis Vegas! It must be the worst pesta bujang ever! Haha...very funny. Love Bradley so! ♥
Satu lagi film yang menyentuh kalbu (halah, bahasanya...). Ini film tentang Frank (Robert De Niro), seorang ayah yang tinggal sendirian di rumahnya dan ingin anak-anaknya datang untuk berkumpul. Namun ternyata anak-anaknya membatalkannya di detik-detik terakhir. Akhirnya Frank lah yang pergi mengunjungi mereka satu per satu. Frank tak tau bahwa kedatangannya yang tiba-tiba itu sebenarnya tak terlalu diharapkan oleh anak-anaknya. Bukan karena mereka membenci Frank, tapi karena mereka tak ingin ayah mereka tau bahwa hidup mereka penuh masalah. That is so sweet. Namun memang ada kalanya orang tua berhak tau apa yang terjadi pada anak-anaknya, tak melulu harus mendengar yang baik-baiknya saja. Rasa sayang anak-anak Frank yang menutupi kesulitan hidup mereka dari ayahnya membuat Frank tak tau bahwa anak perempuannya yang tertua, Amy, ternyata telah berpisah dengan suaminya. Robert bukanlah seorang seorang konduktor orkestra, melainkan seorang penabuh perkusi. Anak perempuannya yang satu lagi, dia punya anak di luar pernikahan. Dan David, anak kesayangannya, ternyata telah meninggal karena overdosis. Cerita film ini menyentuh banget. Robert De Niro berhasil memerankan karakter sebagai seorang ayah yang kesepian dan kecewa. Tontonan keluarga yang bagus dan layak tonton.
Film ini grasah-grusuh deh dari awal. Cerita dan para karakter pun konyol banget. Tentang seorang gadis, Mary Horowitz (Sandra Bullock), yang jatuh cinta dan tergila-gila pada Steve (Bradley Cooper) yang tampan dan memutuskan untuk mengikutinya ke mana pun Steve pergi. Dan ini membuat Steve jengkel. Namun Steve yang jengah dengan sikap hiperaktif Mary lama-lama terkesan juga dengan kepandaian Mary. Jalan ceritanya simpel tapi dibuat konyol, jadi gak bosan apalagi mengantuk pas nonton. Akting Sandra Bullock juga bagus, gak menyangka dia bisa begitu konyol di sini. Bradley Cooper terlihat tampan sebagaimana adanya, tapi perannya terlalu biasa, tidak membuatnya terlihat terlalu menawan. Sayang sekali.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
No comments:
Post a Comment